Sabtu, 25 Februari 2012

ubi ungu

Indonesia merupakan bagian dari kawasan Asia Tenggara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Sebagai negara di bagian tropis ,Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang jauh lebih besar dari pada sumber daya alam yang ada di Negara lain, baik sumber daya alam yang berada di darat maupun sumber daya alam di laut. Semua sumber daya yang telah disediakan oleh alam dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana penunjang kehidupan. Salah satunya adalah sebagai penunjang kesehatan manusia, bahkan banyak diantara jenis sumber daya alam yang menjadi kebutuhan salah satu asupan makanan untuk pemenuhan nilai gizi tubuh manusia.
                 Diantara kekayaan alam tersebut salah satunya adalah produk holtikultural, yaitu ubi ungu.
Ubi ungu  ( Ipomea batatas ) mengandung zat yang dapat menimbulkan warna merah, biru dan ungu pada buah atau sayur,zat tersebut dinamakan antosianin. Kandungan antosianin pada ubi ungu  ( Ipomea batatas ) sangat tinggi dan memiliki dua turunan, yakni cyanidin dan peonidin. Senyawa antosianin mampu mencegah timbulnya sel-sel kanker. Kandungan lain yang bermanfaat pada ubi ungu  ( Ipomea batatas ) adalah fenol, yaitu senyawa kimia yang memiliki efek anti-penuaan dan komponen antioksidan. Ubi ungu  ( Ipomea batatas ) memiliki kandungan fenol total dan kapasitas antioksidan yang lebih tinggi dari yang ubi yang lain. Keberadaan senyawa antosianin pada ubijalar yaitu pigmen yang terdapat pada ubi jalar ungu  dapat berfungsi sebagai komponen pangan sehat dan paling kompleks.
Sekelompok Antosianin yang tersimpan dalam ubi ungu  ( Ipomea batatas ) mampu menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat Nikotin, polusi udara dan bahan kimia lainnya. Antosianin berperan dalam mencegah terjadinya penuaan, kemerosotan daya ingat dan kepikunan, polyp, asam urat, penderita sakit maag (asam lambung,  penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan penyakit-penyakit degeneratif, seperti arterosklerosis. Selain itu, antosianin juga memiliki kemampuan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik terhadap mutagen dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan olahannya, mencegah gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula darah (antihiperglisemik). Hampir semua zat gizi yang terkandung dalam ubi ungu  ( Ipomea batatas ) ungu mendukung kemampuannya memerangi serangan jantung koroner.
Pigmen warna ungu pada ubi ungu  ( Ipomea batatas ) bermanfaat sebagai antioksidan karena dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan menghambat penggumpalan sel-sel darah. Kalo seperti ini, sepertinya ubi ungu  ( Ipomea batatas ) ini justru cocok untuk dikonsumsi orang kota. Ubi ungu  ( Ipomea batatas ) juga mengandung serat pangan alami yang tinggi, prebiotik, kadar Glycemic Index rendah, dan oligosakarida.Selain itu, ubi ungu  ( Ipomea batatas ) juga mengandung lisin, Cu, Mg, K, Zn rata-rata 20%. Dia juga merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi. Ditambah dengan sumber vitamin dan mineral, vitamin yang terkandung dalam ubi ungu  ( Ipomea batatas ) antara lain vitamin A, vitamin C, thiamin (vitamin B1), dan riboflavin. Sedangkan mineral dalam ubi ungu  ( Ipomea batatas ) diantaranya adalah zat besi (Fe), fosfor (P), dan kalsium (Ca).Kandungan lainnya adalah protein, lemak, serat kasar dan abu. Total kandungan antosianin bervariasi pada setiap tanaman dan berkisar antara 20 mg/100 g sampai 600 mg/100 g berat basah. Total kandungan antosianin ubi ungu  ( Ipomea batatas ) ungu adalah 519 mg/100 g berat basah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar